Dampak Nuklir Pada Rakyat dan Lingkungan

2
Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yangn diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua, yaitu :
       1. radiasi langsung, yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
        2. radiasi tidak langsung, adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya.
Keduanya, baik radiasi langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Organ-organ tubuh yang sensitif akan menjadi rusak. Pencemaran zat radioaktif dalam tubuh, akan menyebabkan terjadinya ionisasi yang dapat merusak hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga dapat mengubah kondisi atom itu sendiri, mengubah fungsi sel asli atau bahkan dapat membunuhnya. Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel, yakni:
1. sel akan mati,
2. terjadinya penggandaan sel yang pada akhirnya dapat memicu timbulnya sel kanker, dan
3. kerusakan dapat timbul pada sel telur atau testis, yang akan memulai proses bayi-bayi cacat sejak dalam kandungan. Selain itu, juga menimbulkan luka bakar dan peningkatan jumlah penderita kanker (thyroid dan cardiovascular) sebanyak 30-50% di Ukrania, radang pernapasan, dan terhambatnya saluran pernapasan, juga masalah psikologi dan stres yang diakibatkan dari kebocoran radiasi.
Sedangkan penggunanan nuklir untuk teknologi PLTN juga ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan, diantaranya:
1. kesalahan manusia (human error) yang bisa menyebabkan kebocoran, yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan mahluk hidup.
2. salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu Plutonium memiliki hulu ledak yang sangat dahsyat. Plutonium ini merupakan salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur hanya oleh 5 kg Plutonium.
3. limbah yang dihasilkan (Uranium) bisa berpengaruh buruk pada genetika. Disamping itu, tenaga nuklir memancarkan radiasi radio aktif yang sangat berbahaya bagi manusia.
Radiasi nuklir terdiri dari 3 jenis, yaitu alpha, beta dan gamma. Waktu paroh radiasi nuklir adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengurangi setengah radiasi. Radiasi dengan jenis alpha, beta atau gamma memiliki tingkat bahaya yang tidak sama tergantung kondisi lingkungan, waktu paruh yang dimiliki, dan antisipasi terhadap pengaruh bahaya radiasi. Misalnya radiasi alpha di dalam tubuh akan sangat berbahaya karena memiliki daya rusak yang kuat, tetapi radiasi alpha bisa diatasi dengan material yang minimal (misalnya selembar kertas). Sedangkan radiasi gamma dalam tubuh bisa berbahaya dalam jumlah energi besar dan dalam waktu paruh yang lama. Di lingkungan terbuka, sinar gamma memerlukan lapisan kertas yang tebal untuk menghentikannya.
1. Radiasi Alpha (α), pada umumnya dipancarkan oleh elemen berat, yaitu unsur yang nomor massanya besar, tetapi tenaga ikatnya rendah. Pancaran radiasi alpha pada umumnya disertai dengan pancaran radiasi gamma. Unsur yang memancarkan radiasi alpha, nomor masaanya akan berkurang 2 sehingga radiasi alpha disamakan dengan pembentukan inti helium yang bermuatan +2 dan massanya 4. Contoh radiasi alpha adalah peluruhan plutonium yang persamaaan reaksinya adalah sebagai berikut:
94Pu239 2He4 + 92U235
Radiasi alpha ini daya tembusnya sangat rendah. Hal ini disebabkan karena radiasi alpha bermassa 4 dan bermuatan positif, padahal di alam banyak sekali elektron bebas yang bermuatam negatif, sehingga mudah sekali dihentikan oleh elektron-elektron tersebut. Di udara, dia juga memiliki jangkauan yang sangat pendek, sekitar 2-3 cm, sehingga untuk perlindungan diri (proteksi radiasi) terhadap radisi alpha, pancaran radiasi alpha bisa dihentikan dengan ditutup memakai sehelai kertas
2. Radiasi beta (β), sebenarnya ada dua macam, yakni beta min (β-) dan beta plus (β+) yang keduanya memiliki sifat yang berlainan. Pemakaian min dan plus adalah untuk menyatakan muatan listrik yang dibawa oleh zarah radiasi beta tersebut. Pada umumnya, penyebutan radiasi beta adalah beta min (β-), karena keberadaan dan radiasinya di alam lebih dominan daripada beta plus (β+). Zarah radiasi beta kehilangan energi kinetiknya karena banyak sekali mengalami tumbukan yang menghasilkan ionisasi pada medium yang dilaluinya. Hasil ionisasinya tidak sebanyak hasil ionisasi zarah radiasi alpha karena massa zarah radiasi beta sangat kecil bila dibandingkan zarah radiasi alpha. Selain daripada muatannya juga hanya ½ muatan zarah radiasi alpha.
3. Radiasi gamma (γ), merupakan radiasi gelombang elektromagnetis yang tak bermassa dan tak bermuatan. Adapun sifat dari radiasi sinar gamma menurut penelitian ternyata mirip dengan radiasi sinar-X, yakni :
· Benda pada umumnya dapat ditembus atau transparan terhadap radiasi sinar gamma.
· Banyak bahan yang memendarkan cahaya bila terpapar oleh radiasi sinar gamma.
· Sinar gamma terbentuk manakala elektron berenergi tinggi menumbuk suatu bahan.
· Merusak flat film fotografi
· Tidak dipengaruhi oleh medan magnet.

Di reaktor nuklir, radiasi apapun harus dipenjara sehingga tidak keluar secara bebas. Untuk lebih meyakinkan, maka biasanya dibuat lapisan pengaman yang berlapis (defense in depth). Bahan bakar pemancar radiasi diikat (dikungkung) dalam lapisan metal (logam) yang kuat. Panas bahan bakar selama operasi reaktor nuklir yang diijinkan adalah berkisar 16000 C dan titik leleh bahan bakar mencapai 2500o C. Radiasi yang terkungkung dalam bahan bakar metal ini diletakkan dalam suatu lapisan tertutup yang luar biasa kuat. Lapisan luar bahan bakar (clading) merupakan hasil eksperimen sehingga mampu mencegah kebocoran gas dalam bahan bakar. Bahan bakar bersama teras reaktor diletakkan dalam suatu bejana yang luar biasa kuat (containment). Kemudian containment reaktor berada di dalam bangunan beton yang mampu menahan benturan dari pesawat terbang jet. Ketahanan benturan ini pernah diuji coba secara langsung di USA dengan menggunakan pesawat Phantom F4 di USA (jadi bukan sekedar teori). Kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl membuat ketakutan masyarakat meningkat. Hal ini disebabkan karena reaktor nuklir Chernobyl tidak memiliki containment. Seandainya reaktor Chernobyl memiliki containment, kematian ribuan manusia pasti tidak terjadi. Beberapa saat setelah bahan bakar meleleh, terjadi ledakan uap karena tekanan yang berlebihan dan kapasitas pendingin yang kurang. Tekanan uap yang berlebihan akhirnya meledakkan tabung pengungkung bahan bakar, saat itu operator baru sadar terjadi kecelakaan. Sayangnya, peristiwa ini masih berlanjut. Pada kondisi yang sangat panas, metal pada instrument membangkitkan hidrogen (H2) dan grafit melepaskan CO dalam bentuk gas. Akhirnya terjadi ledakan yang sangat dahsyat akibat reaksi H2 dan CO dalam kondisi yang sangat panas tersebut (kedua gas highly explosive gases). Pelajaran yang bisa diambil adalah kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl disebabkan oleh lebih dari satu error. Kesalahan pertama adalah design reaktor karena tidak menggunakan containment. Kesalahan kedua kedua adalah rule telah dilanggar karena waktu maintenance sudah dilewati. Kesalahan desain perhitungan neutron adalah penentu dari semua kecelakaan. Langkah shutdown oleh operator karena ketidakstabilan reaktor setelah daya dinaikkan dari 30 MW ke 200 MW justru menaikkan jumlah neutron secara drastis dalam orde 1-2 detik lalu turun drastis. Peningkatan jumlah neutron yang sangat tinggi inilah yang membuat daya dalam bahan bakar naik berlebihan sehingga melelehkan bahan bakar.

Sumber : HanifaBlog